Lensanusantara.my.idGarut – Kehadiran toko serba Rp35 ribu yang baru dibuka di Kampung Harempoy, Desa Karya Jaya, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut tepatnya di RW 02 RT 02, disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Toko ini menawarkan berbagai kebutuhan rumah tangga dengan harga terjangkau, sehingga menarik minat warga untuk datang dan berbelanja.
Namun, di balik ramainya aktivitas ekonomi warga, muncul kekhawatiran terkait aspek keselamatan di jalur akses menuju toko tersebut. Jalur cepat di kawasan Kampung Harempoy dinilai rawan kecelakaan, terlebih belum adanya fasilitas keselamatan jalan seperti zebra cross atau lampu peringatan lalu lintas.
Baru-baru ini, sebuah insiden kecelakaan terjadi ketika pengendara sepeda motor menabrak seorang pejalan kaki yang sedang menyeberang. Korban mengalami luka-luka ringan dan sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Permintaan Warga untuk Perhatian Pemerintah
Sesepuh masyarakat Kampung Harempoy bersama Ketua RW setempat, Asep Dono, angkat bicara. Kepada awak media Lensa Nusantara, ia menyampaikan harapan agar instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perhubungan (Dishub) segera turun tangan.
> “Kami minta pihak PU dan Dishub segera memberikan perhatian. Minimal buatkan zebra cross dan pasang lampu peringatan di kiri dan kanan jalur kampung. Ini jalur cepat, dan sudah ada kejadian kecelakaan. Jangan sampai terjadi korban jiwa,” tegas Asep Dono.
Ia juga menyampaikan bahwa meskipun kehadiran toko tersebut memberi manfaat ekonomi bagi warga—terutama bagi pemuda Karang Taruna yang kini bisa mengelola area parkir dan mendapatkan penghasilan tambahan—keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas utama.
> “Kami bersyukur adanya toko ini, pemuda bisa kerja, warga bisa belanja murah. Tapi keselamatan tidak boleh diabaikan. Pihak yang punya usaha juga harus ikut bertanggung jawab,” tambahnya.
Harapan Akan Aksi Cepat
- Warga berharap ada langkah konkret dari pihak terkait dalam waktu dekat. Selain memperbaiki aspek keselamatan jalan, masyarakat juga membuka ruang untuk berkolaborasi dengan pemilik usaha agar pengembangan ekonomi lokal tetap berjalan tanpa mengorbankan keselamatan warga.
Kabiro: Dedi – Lensa Nusantara