banner 728x250
Berita, New  

Warga Desa Nanggung Resah, Limbah Kotoran Unggas Timbulkan Bau Menyengat dan Serbuan Lalat

banner 120x600
banner 468x60

Lensanusqntara.my.id-Serang, Banten – Warga Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari limbah kotoran unggas yang dibuang sembarangan di wilayah Blok Batu Numpuk, tepatnya di Jalan Raya Cikande–Rangkasbitung KM 13,5.

Pembuangan limbah ini menjadi sorotan warga karena aroma tak sedap yang ditimbulkannya sangat mengganggu, terlebih letaknya tidak jauh dari jalan utama. Selain bau yang menyengat, warga juga mengeluhkan serbuan lalat yang kian meningkat sejak limbah tersebut dibuang.

banner 325x300

Keluhan datang dari warga Kampung Curigsari. Salah satu warga bernama Rengga mengaku resah atas kondisi ini.

> “Owh pantas saja, Pak. Kami pikir bau apa. Sejak bau itu muncul, lalat juga makin banyak. Apalagi kalau angin mengarah ke Batu Numpuk. Kami khawatir dengan kesehatan kami dan anak-anak. Kepada pihak kepolisian, kalau memang itu melanggar hukum, mohon ditindak tegas. Ini sudah merugikan masyarakat,” ujarnya.

 

Menanggapi keresahan masyarakat, Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Jawilan, Ujep, turun langsung ke lokasi guna menelusuri sumber bau tak sedap tersebut.

> “Alhamdulillah, kami sudah menemukan sumber bau busuknya. Kami juga sudah menghubungi salah satu orang yang dipercaya menjaga lahan itu. (Saya juga tidak tahu pasti, tapi katanya yang bertanggung jawab itu Suanda. Coba saja Abang temui dia),” ujar Ujep kepada awak media.

 

Dalam upaya pemberitaan yang berimbang, wartawan mencoba mengkonfirmasi langsung kepada Suanda, yang disebut-sebut sebagai pihak yang membuang limbah tersebut. Ia mengakui bahwa limbah kotoran unggas itu memang dibuang di area dekat warung miliknya.

> “Awalnya mau dibuang ke belakang gudang, tapi karena diportal, jadi kami buang ke tanah dekat warung saya,” ujar Suanda.

 

Saat ditanya mengenai jumlah limbah yang telah dibuang, ia mengungkapkan:

> “Yang kami buang sekitar 10 mobil Colt Diesel lebih. Kami buang ke lokasi itu atas permintaan masyarakat yang katanya mau tanam jagung seluas 10 hektare,” tambahnya.

 

Namun, ketika diminta menunjukkan bukti bahwa pembuangan tersebut atas permintaan warga, Suanda enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

Warga berharap pihak berwenang, baik dari pemerintah desa, dinas lingkungan hidup, maupun aparat penegak hukum (APH), segera turun tangan untuk menindaklanjuti kasus ini. Selain merusak lingkungan, kondisi tersebut juga dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar.

 

Redaksi enday

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *