banner 728x250
Berita, New  

JUNGGANG SIAPKAN MODEL USAHA KEMITRAAN BUMDES DAN KDMP

banner 120x600
banner 468x60

Lensanusantara.my.id-Bandung, Mevin.ID — Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Koperasi Merah Putih Jungjang, telah membangun komitmen kemitraan usaha, untuk mempersipakan diri menjadi salah satu role model kemitraan usaha yang dapat menjadi percontohan semangat guyub, solidaritas dan kebersamaan memajuan perekonomian desa.
Radi,direktur BUMDesa menyatakan bahwa,“ BUMDesa dan KDMP Jungjang, telah menysun master plan pengembangan Destinasi Wisata Edukasi Pertanian, Peternakan,Perikanan dan Kuliner (Integratif agriculture, animal husbandry, fisheries and culinary), yang kini sedang dibangun pusat peternakan domba, bank pakan, pasar hewan dan pusat kuliner nusantara; pusat budidaya sunflower untuk food,feed, oil, dan lokasi swaphoto; revitalisasi pasar desa.”
Pernyataan dari itu, dibenarkan oleh Renita salah satu pengurus koperasi merah putih yang juga hadir dilokasi, saat didatangi peneliti dan ahli penegmabangan bunga matahari Bapak Lingga Kawistara dari The Sunflower Foundation.
Lingga menyatakan bahwa “potensi pasar dari bunga matahari dunia masih sangat terbuka, baik sebagai food, feed dan oli. Kita tahu, negara penghasil bunga matahari di dunia terbesar kini adalah negara ukraina, Rusia, Finlandia. Indonesia, belum melirik potensi besar ini sebagai salah satu produk minyak ramah lingkungan dan menetralisir karbon dioksida di udara.
Tanah yang akan dijadikan pusat budidaya bunga mahari di desa Jungjang, sudah sesuai standar kebutuhan lahan, tanah dan unsur haranya serta segala halnya. Sehingga, diyakini pertumbuhannya akan sangat bagus dan dapat menjadi salah satu sumber PADesa,”Pungkasnya.
Kita, tahu Desa Jungjang adalah salah satu desa tua di Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Arjawinangun dengan jumlah penduduk 11 647 jiwa, yang terdiri dari heterogitas etnis (Jawa,Sunda,China,dan lainnya). Desa ini, memiliki tiga tempat ibadah tiga agama besar di Indonesia, yakni Gereja Kristen Bethel,Vihara dan Klenteng dan Masjid Desa yang cukup besar. Kehadiran, tiga tempat ibadah yang berdampingan ini, menunjukkan bahwa masyarakat desa Jungjang memiliki sangatlah toleransi besar.
Adapun mata pencaharian, masyarakatnya mayoritas adalah sebagai petani, pedagang, peternak dan tentu usaha lainnya. Disekitar desa ada Institut Teknologi Bandung–Cirebon, Rumah Sakit Arjawinangun dan lintasan utama kereta api jalur utara, dengan stasiun Arjawinangun yang akan kita kembangkan juga sebagai pusat kuliner nusantara, khususnya Sate Drive Tru bagi penumpang kereta saat kereta berhenti dan pemudik kendaraan yang melalui jalur mudik utama Palimanan dan Arjawinangun.
Dengan potensi desa bermuatan lokal yang luar biasa besarnya ini, “saya yakin kemitraan BUMDesa dan KDMP dapat kita wujudkan sebagai role model pola pembangunan ekonomi desa yang berbasis optimalisasi potensi dan kebersmaan sebagai salah satu prinsip dasar dari koperasi. Saya berharap akan banyak pihak yang akan terlibat dalam mewujudkan rencana besar kami menjadikan Desa Jungjang sebagai pilot project kemitraan dan kemandirian desa melalui BUMDesa dan koperasi”, ujar Ali Wardhana Isha (Awi) salah satu penggagas kemitraan ini.
Kini desa Jungjang, telah menjalin komitmen dengan ITB, Tim Dosen Pulang Kampung IPB, Alumni Unpad, Ikopin University, NHI dan Universitas Jenderal Soedirman serta beberapa NGO yang konsen pada pemberdayaan ekonomi desa, seperti The Ihakkie Foundation, Rochdale Institute, Mevin. ID “media bersama”. Pungkas, Radi.
Penulis : Ali Wardhana Isha
Editor : Bar Bernad

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *