Lensanusantara.my.id – Melalui Konferensi Pers pada bulan lalau. Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung, pernah membekuk dua pemuda pengedar ribuan obat golongan G Jenis Tramadol dan Eximer di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Selasa 17 Desember 2024
Nyatanya, obat keras golongan G masih beredar dan dijual bebas dengan modus toko kosmetik juga warung kelontongan yang berada di wilayah Hukum Polresta Bandung.
Tidak hanya itu hasil penulusuran awak media, sedikitnya berhasil menemukan 5 titik peredaran obat keras berkedok toko kosmetik tepatnya di Wilayah Cileunyi.
Pertama — Di Jl. Raya Cinunuk No.136, Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
2. Di Jl.Raya Cipacing No.290, Cipacing, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
3. Di Jl. Raya Cimekar Cileunyi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
4. Di Jl. Raya Cileunyi No.46, Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
5. Di Jl. Cipacing No.3, Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Hal itu terbukti, Tim menemukan beberapa tokoh kosmetik di wilayah Cileunyi Kabupaten Bandung, Jawa Barat. pada Senin (16/12/2024) Kemarin. Di kutip juga dari beberapa Media online pada Selasa (17/12/2024)
Menanggapi hal ini, Rudianto, Aktifis Jawa Barat, menekankan bahwa keberadaan toko obat golongan G tanpa izin edar dan resep dokter di wilayah hukum Polsek Cileunyi harus menjadi perhatian serius oleh APH. “Aturannya kan sudah ada dan jelas, harusnya APH sigap menegakkan aturan sesuai UU yang berlaku,” ujar Rudianto
Lebih lanjut, Rudianto menambahkan bahwa UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sudah menjelaskan tentang hal ini. “Jangan sampai UU sudah jelas tapi malah dibiarkan, tunggu apalagi. Kami akan terus mengawasi sampai toko tersebut sampai benar-benar tutup,” tutup Rudianto
Peredaran obat berbahaya tanpa izin edar ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak negatifnya yang bisa merusak generasi bangsa. Masyarakat berharap APH sege GGra mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini dan melindungi kesehatan masyarakat.
Tim
