LensaNusantara.my.id-Kab. Garut, 16 Juni 2025 – Warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan dengan menggelar kegiatan kerja bakti pada Senin pagi (16/6). Sekitar 20 warga, termasuk Kepala Desa, RT, dan RW setempat, terlibat langsung membersihkan aliran sungai yang melintasi desa mereka.
Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai, difokuskan pada pembersihan sampah dan rumput liar yang menghambat aliran air sungai. Sungai ini merupakan sumber utama irigasi bagi areal persawahan di wilayah Hegarmanah, Sirnagalih, hingga Kecamatan Cilawu.
Namun demikian, kepedulian lingkungan masih menjadi tantangan besar. “Sampai sekarang masih banyak warga yang belum peduli. Sampah terus dibuang ke sungai, dan ini sangat mengganggu aliran air,” ujar Kepala Desa Hegarmanah, H. Bedol, saat ditemui di lokasi.
Ia menegaskan bahwa sungai tersebut memiliki peran vital untuk mengairi sawah di beberapa kecamatan dan bahkan bermuara hingga wilayah Garut Kota. “Kami mohon warga tidak lagi membuang sampah ke sungai, dan kami harap pemerintah kecamatan maupun kabupaten segera mengambil langkah konkret,” tambahnya.
H.Bedol menyoroti kebutuhan mendesak akan pengerukan sungai yang kini dipenuhi lumpur. Ia menyebutkan bahwa tindakan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah desa. Diperlukan keterlibatan lintas sektor, termasuk Dinas Pengairan dan Pemerintah Kabupaten Garut.
“Kondisi ini sudah berlangsung lama. Padahal jika dibiarkan, saat hujan deras turun, air bisa meluap ke jalan provinsi yang menghubungkan Maktal menuju Garut Selatan,” lanjutnya.
Kepala Biro Lensa Nusantara Garut, Dedi, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap lambannya respons pemerintah. “Sudah bertahun-tahun tidak ada tindakan nyata. Di Kecamatan Cilawu saja pengerukan sudah dilakukan sejak setahun lalu, tapi di Bayongbong, yang justru menjadi hulu sungai, belum ada penanganan,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Garut turun tangan dan memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ke sungai. “Jika tidak segera ditangani, dampaknya akan meluas pada ketahanan pangan warga Garut, khususnya para petani padi,” tegas Dedi.
Situasi ini menjadi peringatan serius agar kesadaran kolektif ditingkatkan, dan pemerintah bertindak cepat sebelum bencana ekologis semakin memburuk.
Ka. Biro garut dedi fadilah