Lensanusantara.my.id-Bandung, Jawa Barat – Menjelang Lebaran, banyak masyarakat memilih berbelanja pakaian secara online untuk menghindari hujan dan banjir yang melanda beberapa wilayah. Namun, pengalaman pahit dialami oleh Krisd, warga Bandung, yang menjadi korban penipuan saat berbelanja melalui platform Facebook.
Awalnya, Krisd tertarik dengan sebuah iklan baju blazer yang muncul di media sosial tersebut. Setelah mengklik iklan, ia diarahkan ke nomor WhatsApp penjual untuk memilih katalog produk. Setelah menentukan pilihan, Krisd
Beberapa hari kemudian, pesanan tiba melalui jasa kurir. Namun, betapa kecewanya Krisd saat membuka paket, karena yang diterima bukan blazer, melainkan kaos berkualitas rendah. Merasa tertipu, ia segera menghubungi nomor WhatsApp penjual untuk mengajukan komplain. Sayangnya, nomor tersebut justru memblokirnya.
Tak putus asa, Krisd kemudian menghubungi kurir yang mengantarkan barang. Beruntung, kurir tersebut bersikap kooperatif dan menjelaskan bahwa kasus serupa sering terjadi. Bahkan, ada pelanggan lain yang memesan ponsel seharga Rp2 juta, tetapi yang diterima adalah perangkat mati total.
Menyadari dirinya menjadi korban penipuan, Krisd berharap agar masyarakat lebih berhati-hati saat berbelanja online. Ia mengimbau agar tidak langsung mentransfer uang sebelum memastikan kredibilitas penjual. Selain itu, ia juga meminta pihak berwenang untuk menindak tegas para pelaku penipuan online yang semakin meresahkan.
Kasus seperti ini semakin marak terjadi, terutama di platform media sosial yang minim pengawasan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu mengecek reputasi penjual, membaca ulasan pembeli lain, dan memilih metode pembayaran yang lebih aman untuk menghindari kerugianΦ.
(Redaksi)
