banner 728x250

Maraknya Bank Emok dan Dampaknya bagi Masyarakat Kabupaten Bandung

banner 120x600
banner 468x60

 

 

banner 325x300

Lensanusantara. My.Id-Kabupaten Bandung – Fenomena bank emok atau bank keliling semakin meresahkan warga di berbagai wilayah Kabupaten Bandung. Bank emok, yang umumnya menawarkan pinjaman dengan sistem pembayaran harian atau mingguan, kini menjadi beban bagi banyak masyarakat kecil.

 

Sistem Pinjaman yang Membebani

 

Bank emok biasanya memberikan pinjaman tanpa jaminan dengan syarat yang mudah. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat skema pembayaran yang cukup berat. Para peminjam diwajibkan membayar cicilan setiap hari atau minggu, yang sering kali lebih tinggi dibandingkan pinjaman dari lembaga keuangan resmi.

 

“Banyak ibu-ibu yang terpaksa meminjam karena kebutuhan mendesak, tetapi akhirnya terjebak dalam sistem yang mencekik. Kalau telat bayar, ada penagihan yang keras,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

 

Tekanan Akibat Penagihan

 

Salah satu masalah utama dari bank emok adalah cara penagihannya. Para petugas sering kali datang langsung ke rumah peminjam atau melakukan penagihan secara berkelompok, sehingga membuat masyarakat merasa tertekan dan malu.

 

Beberapa warga mengaku bahwa jika mereka terlambat membayar, mereka akan ditegur di depan umum, bahkan ada yang mengalami ancaman verbal. Situasi ini membuat banyak peminjam mengalami stres dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Kurangnya Pengawasan dan Regulasi

 

Maraknya bank emok di Kabupaten Bandung menunjukkan adanya kebutuhan besar terhadap akses kredit yang lebih mudah dan cepat. Namun, kurangnya regulasi terhadap praktik pinjaman ini membuat masyarakat rentan terhadap eksploitasi.

 

Pemerintah daerah dan otoritas terkait diharapkan dapat mengambil tindakan untuk mengawasi praktik ini dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pinjaman dengan sistem bunga tinggi. Alternatif pinjaman yang lebih aman, seperti program kredit usaha rakyat (KUR) atau koperasi resmi, perlu diperkenalkan agar masyarakat tidak terjerat dalam utang yang merugikan.

 

Kesimpulan

 

Bank emok memang menawarkan solusi keuangan jangka pendek, tetapi sistem pembayaran harian dan mingguan yang diterapkan justru menimbulkan tekanan bagi masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengawasan ketat dari pemerintah serta peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat agar mereka tidak terjerat dalam utang yang memberatkan.

 

Red

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *